Kamis, 28 Juni 2018

Perjalanan pertama dimulai...

Episode 1
Aku anne dan calon suamiku bernama dimas. Akhirnya kami menikah setelah kurang lebih 4tahun berpacaran. 4bulan Setelah ibuku meninggal karena sakit komplikasi bagian dalam, aku menerima lamaran pacarku, yaitu dibulan september 2012. Dia berencana menikahiku krn melihat aku & bapak kesepian dirumah, smua kakakku sudah menikah dan tinggal dirumah mereka masing masing. Singkat cerita akhirnya aku menikah pada bulan november 2012. Dan persiapan kami hanya kurang lebih 1bulan utk menuju ke pernikahan. Sebelum menikah, pacarku sebenarnya tdk punya tabungan atau pun simpanan utk biaya pernikahan begitupun aku. Akhirnya kami bersepakat utk mengumpulkan smua uang gaji kami berdua utk membeli barang barang rumah tangga yang akan kami pakai nanti, seperti kasur n tempat tidurnya dan lemari pakaian. Lalu calon kk iparku berbaik hati utk mengadaikan bpkb mobilnya dan uangnya diberikan kepada calon suamiku untuk acara resepsi pernikahan kami. Singkat cerita, setelah menikah, aku dan suamiku tinggal dirumah bapak ku, yaa..karena aku tidak tega jika meninggalkan bapak sndirian drmh dan hati kami masih berduka krn mama yg telah meninggalkan kami ke rahmatullah terlebih dahulu.
1bulan setelah kami menikah, kami dikaruniai seorang anak. Yaaa..aku hamil..aku dan suamiku sangat gembira setelah mengetahui hal itu dari bidan tempat aku periksa, tidak sabar rasanya untuk pulang dan memberi kabar gembira ini kepada keluarga ku. Dan setelah kami pulang, kami beritakan hal bahagia ini kpd kakak dan bapak, hhmmm..alangkah kecewanya hatiku krn tdk satupun dr mereka yang terlihat senang mendengar kehamilanku ini yang ada justru aku diminta untuk diam2 saja..jujur aku masih tdk mengerti knp aku hrs diam diam sedangkan aku sudah bersuami. Aku tanyakan alasan nya mengapa seperti itu?? Mereka menjelaskan dgn rasa khawatir, "karena kami takut orang lain akan mengira kamu hamil duluan dikarenakan perencanaan pernikahan yang mendadak dan hanya 1 bulan" setelah mendengar itu, jujur aku kaget dan kecewa 2x knp bs mereka berfikir demikian sdgkan kami betul2 merasa senang saat ini.

Hari selanjutnya kami berkunjung kerumah mertua dan kami telah sepakat untuk memberitahukan hal bahagia ini kpd mertua. Dan entah mengapa saat ku beritahukan kepada mertua ku responnya juga sama, terlihat wajah sedih dan tdk senang lalu berkata " ohhh " hanya itu saja lalu diam.
Jujur perasaan ku saat itu sangat sakit sekali, hanya krn kami berdua memutuskan untuk menikah dalam jangka waktu dekat, mereka mengira aku sekotor itu. Bersambung....